Tuhan sangat peduli dengan mereka yang memimpin bangsa kita
dan bangsa-bangsa di seluruh dunia. Seperti bangsa Israel, posisi raja sangat berpengaruh
besar bagi rakyatnya. Jika rajanya takut akan Tuhan maka rakyatnya juga pasti akan
mengenal Tuhan. Sebaliknya, jika rajanya memberontak melawan Tuhan dan beralih kepada ilah-ilah lain, maka rakyatnya juga akan mengikutinya.
Karena Tuhan sangat peduli dengan sosok pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya, maka Tuhan pun peduli dengan pemerintahan suatu bangsa.
Yesus sendiri memerintahkan semua warga negara untuk menghormati otoritas sipil. Sebagaimana kita menghormati otoritas Tuhan atas kerajaan surga. Misalnya, seperti membayar kewajiban pajak kepada pemerintah karena itu adalah hak pemerintah (Matius 22: 21).
Baca Juga :
Inilah yang Akan Terjadi Saat Kamu Setia Berdoa Bagi Bangsa dan Kotamu
Kegelapan Akan Membawamu Menjadi Terang Bagi Bangsa-bangsa. Percayalah!
Pastinya akan ada pemerintahan yang berbuat curang dengan mengeksploitasi
rakyatnya. Tapi di masa ini, ada banyak negara yang menerapkan kebebasan bagi warga
negaranya untuk mengawasi kinerja pemerintah. Karena pemerintahnya sendiri dipilih oleh rakyat.
Saat Tuhan memimpin, ada kalanya kita terlibat dalam proses politik.
Tuhan peduli dengan aborsi dan kekudusan pernikahan karena dengan itulah kita
bisa melindungi hak anak-anak kita melalui proses hukum. Kalau Tuhan saja peduli dengan masalah itu, bagaimana mungkin Dia tak peduli dengan politik?
Tuhan memberi tahu kita kalau kita harus berdoa bagi para pemimpin
kita. Dalam 1 Timotius 2: 1-2 dikatakan, “Pertama-tama
aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk
semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.”
Seorang pemimpin yang takut akan Tuhan akan menciptakan perdamaian
bagi rakyatnya dan kita harus berdoa bagi pemimpin kita supaya dia hidup di
dalam takut akan Tuhan. Bahkan saat kita punya pemimpin yang tidak mengenal Tuhan, kita juga harus banyak berdoa untuk dia.
Meskipun suatu bangsa jatuh ke tangan pemimpin yang memberontak,
bukan berarti Tuhan tak peduli dengan bangsa itu. Dalam Amsal 21: 1 disebutkan,
“Hati raja seperti batang air di dalam
tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Artinya, Tuhan selalu
memegang kendali dan terus menjalankan tujuan-Nya di atas bumi. Kadang Dia memang
akan membiarkan seorang pemimpin jatuh ke dalam keinginan jahat mereka sendiri untuk membawa mereka menyaksikan betapa menyakitkannya hasil dari perbuatan mereka.
Hal yang paling melegakan dan bisa kita syukuri adalah bahwa Tuhan
akan selalu ambil kendali dan tak akan membiarkan seorang raja atau pemimpin dunia pun yang bisa menggagalkan kedaulatan-Nya atas dunia.
“Tiap-tiap
orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada
pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Roma 13: 1)
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa orang Kristen tidak berhak
memberontak melawan otoritas pemerintah. Kecuali, kita diperintahkan atau
dipaksa untuk melakukan sesuatu yang secara terang-terangan melanggar firman Tuhan.
Bahkan saat kita dipaksa untuk menghormati pemimpin kita seperti menghormati Tuhan,
maka kita patut menentangnya. Karena Tuhan sendiri adalah satu-satunya otoritas
tertinggi. Tapi pada umumnya, menghormati pemimpin adalah salah satu cara kita untuk bisa menghormati firman Tuhan dan menghormati Tuhan sendiri sebagai otoritas tertinggi.
Tak ada sistem politik yang sempurna di setiap negara.
Semuanya cacat dan ada negara yang menjalankan sistem politik yang lebih parah dari
negara kita. Meski begitu, kita perlu memahami kalau selama kita dipimpin oleh seseorang
yang tidak takut Tuhan, maka kita akan selalu diperhadapkan dengan masalah politik yang ditunggangi oleh orang-orang yang jahat.
Pemerintahan hanya akan sempurna ketika Yesus datang dan membangun
kerajaan duniawiNya. Dia akan memimpin dengan tidak menunjukkan keberpihakan kepada
siapapun yang bersalah, berlaku curang dan berdosa. Dia akan memerintah dengan dasar kebenaran dimana hasilnya akan selalu berbuah kedamaian.
“Besar
kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud
dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.” (Yesaya 9: 7)
Harusnya para pemimpin bangsa kita menyadari kalau kebenaran akan
selalu menghasilkan kedamaian, sedangkan kejahatan dan dusta akan selalu
menghasilkan kehancuran dan perpecahan (Amsal 16: 12; Amsal 20: 28). Sebagai warga
negara, kita bukan hanya menuntut pemimpin kita menjadi orang yang takut akan
Tuhan. Tapi kita juga bisa mengambil tindakan untuk mempengaruhi pemerintah kita
melalui hidup kita. Saat kita hidup untuk Tuhan dan berdiri untuk kebenaran, kita membuat perbedaan secara rohani dan politis.
Tapi kalau pemerintah bahkan mencoba membungkam kebenaran, maka
ketidakadilan akan terus meningkat. Gereja adalah pilar dan dukungan kebenaran (1
Timotius 3: 15) dan kalau kebenaran disingkirkan, kejahatan akan merajalela (Daniel
8: 12). Kita tak boleh membiarkan hal itu terjadi atas bangsa kita. Saat kita
bertindak demi kebenaran, maka Tuhan sebagai pemilik otoritas tertinggi, juga akan
selalu mengambil kendali.
Saat politik menjadi sumber kebohongan, tipu daya dan korupsi,
mari berdoa supaya kebenaran ditegakkan dan Tuhan sendiri yang akan membangkitkan
orang-orang untuk mengubah kondisi.